Kelas:TK 19A
Npm:19316085
XP Pertama kali diusulkan oleh Kent Beck dan Ward Cunningham pada bulan Maret 1996, asal mula XP digunakan karena pada saat itu permintaan dari customer yang sering berubah dengan cepat sehingga mengakibatkan putaran kehidupan metode pengembangan perangkat lunak tradisional menjadi lebih pendek dan tidak selaras dengan metode tradisional karena pada umumnya memerlukan desain yang luas dan itu mengakibatkan perubahan desain yang terjadi dan tentu saja memerlukan biaya yang lebih tinggi. Tujuan XP adalah meminimalisir biaya yang diperlukan jika ada perubahan dalam pengembangan perangkat lunak.
Seperti yang telah dijelaskan tadi, terdapat empat tahapan yang harus dikerjakan pada metode extreme programming (XP) yaitu:
1. Planning (Perencanaan)
Tahapan ini merupakan langkah awal dalam pembangunan sistem dimana dalam tahapan ini dilakukan beberapa kegiatan perencanaan yaitu, identifikasi permasalahan, menganalisa kebutuhan sampai dengan penetapan jadwal pelaksanaan pembangunan sistem.
2. Design (Perancangan)
Tahapan berikutnya adalah perancangan dimana pada tahapan ini dilakukan kegiatan pemodelan yang dimulai dari pemodelan sistem, pemodelan arsitektur sampai dengan pemodelan basis data.
3. Coding (Pengkodean)
Tahapan ini merupakan kegiatan penerapan pemodelan yang sudah dibuat kedalam bentuk user inteface dengan menggunakan bahasa pemrograman. 4. Testing (Pengujian)
Setelah tahapan pengkodean selesai, kemudian dilakukan tahapan pengujian sistem untuk mengetahui kesalahan apa saja yang timbul saat aplikasi sedang berjalan serta mengetahui apakah sistem yang dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Metode Extreme Programming (XP Methodology) digunakan oleh tim development untuk membuat software dalam environment yang tidak stabil seperti ketika requirement yang ada sangat cepat berubah. Metode ini memiliki release berkala dalam waktu development yang singkat.
a. Keunggulan
- Pelibatan client dalam proyek meningkatkan transparansi dan hubungan antara vendor dank lien
- Frequent checkpoints dalam metode ini akan membantu developer membuat perencanaan dan jadwal
- Feedback yang banyak akan membantu meminimalisir risiko dan meningkatkan improvement
b. Kelemahan
- Model ini membutuhkan meeting berkala dimana bisa jadi mahal untuk kedua belah pihak
- Perubahan yang terlalu sering bisa mengganggu developer dan cukup tricky untuk mengkalkulasi waktu dan estimasi
harga
- Biaya untuk merubah requirement di kemudian hari dalam proyek cukup mahal
PENERAPAN EXTREME PROGRAMMING DALAM MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PELAYANAN HAJI DAN UMROH (STUDI KASUS: PT. DAFA PONTIANAK)
Darul Faizin Amanah (DAFA) Pontianak adalah perusahaan yang menyediakan jasa perjalanan haji dan umroh. Proses pelayanan selama ini masih dilakukan dengan cara konvensional. Bagi calon jamaah yang ingin melakukan pendaftaran datang langsung ke pondok pesantren. Proses promosi dan penyebaran informasi tentang jasa yang disediakan selama ini menggunakan brosur yang disebarluaskan secara langsung kepada masyarakat, dan juga melalui media sosial seperti Whatsapp. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah website pelayanan haji dan umroh yang memuat informasi yang dibutuhkan calon jamaah mengenai informasi paket haji dan umroh, informasi pendaftaran, jadwal keberangkatan, biaya, paket-paket yang tersedia dan dokumen-dokumen persyaratan pendaftaran. Bentuk penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Metode analisis dan perancangan mengguanakan metode Agile Development dengan pendekatan Extreme Programming (XP). Model penerapan aplikasi menggunakan UML. Hasil penelitian berupa sebuah website pelayanan haji dan umroh yang terdiri dari halaman front-end dan back-end yang dapat digunakan oleh calon jamah melakukan pendaftaran sampai dengan pembayaran serta oleh admin untuk mengelola semua konten website. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah dapat menambahkan fasilitas chating dan peningkatan keamanan.
Sekian dan Terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar